Maha Karya Telkom Kalimantan
Yanti duduk selonjor seraya matanya lekat tertanam layar telpon pintar miliknya. Sesekali, ibu rumah tangga ini melirik anak semata wayangnya yang semangat menepuk game mainan androidnya. Meski baru berumur 7 tahun, Dodi nama bocah ini biasa disapa terlihat sudah piawai membalik halaman per halaman layar sentuhnya itu.
Sore itu, suasana sore Taman Bekapai Balikpapan Kaltim terbilang lebih adem dibandingkan hari biasa.Terlihat dua – tiga pasangan yang mengutak atik berbagai instrument gadgetnya, termasuk Yanti bersama anaknya ini.
Hari itu memang special bagi Yanti dalam menghabiskan sore di fasilitas public Balikpapan.
“Kami sekeluarga sedang menikmati sore hari di Balikpapan, kebetulan suami sedang tugas luar kota sehingga hanya kami berdua saja,” ujarnya.
Yanti menjadi salah satu orang yang mengidamkan hiburan murah bagi keluarganya. Mengunjungi Taman Bekapai yang tepat berada di pusat kota Balikpapan, menurutnya jadi pilihan utama dalam menghabiskan waktu sore hari ini. Meski hanya seluas 1000 meter persegi, taman ini cukup teduh dengan tanaman rindang serta hiasan pancuran buatan.
Sepuluh tahun merantau di Balikpapan, Yanti mengaku kesulitan mencari fasilitas hiburan murah bagi keluarganya. Bukan tanpa alasan saat Taman Bekapai jadi pilihan utama dengan adanya fasilitas internet murah disediakan Telkom.
“Saya dengar juga, disini ada internetnya ya,” paparnya.
PT Telkom Indonesia menggelar 15 juta broadband fiber optic dan 1 juta akses poin wifi internet di Indonesia wilayah timur. Kalimantan sendiri setidaknya nanti akan ada 5 ribu akses wifi yang ditempatkan di seluruh sekolah, taman kota, pusat perbelanjaan hingga perumahan warga.
Informasinya ini sudah diketahui Yanti yang mengaku kesehariannya melek pemberitaan cetak maupun elektronik local setempat. Media massa Balikpapan memang gencar memberitakan soal terobosan Telkom dalam pengembangan teknologi internet ini.
“Kalau kesini bersama suami saya, biasanya dia memanfaatkan fasilitas internet murah ini. Kalau saya tidak paham dalam aktifitasi internet ini,” ungkapnya.
Lain halnya dengan Yanti, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Balikpapan, Yongki adalah pengguna aktif layanan internet Taman Bekapai.
Lewat teknologi komunikas data kapasitas 10 Mbps, mahasiswa sementer 3 ini mengaku sangat terbantu dengan adanya sarana internet Telkom. Secara rutin, dia datang tiap sore untuk menuntaskan tugas perkuliahannya diberikan kampusnya.
“Koneksi sambungan di taman ini kuat dibandingkan di kampus. Sambungannya juga murah seharga Rp 1 ribu per hari memanfaatkan layanan Telkom,” ungkapnya.
Hampir setiap hari mahasiswa asal Tenggarong Kutai Kartanegara ini bersama teman teman kampusnya kerap mengunjungi Taman Bekapai. Yongki mengatakan jaringan akses wifi Telkom sangat membantu mahasiswa seperti dirinya ini yang memiliki keterbatasan anggaran.
“Daripada di warnet yang butuh biaya tinggi, disini bisa akses internet yang cepat dan menikmati suasana taman,” ujarnya.
Telkom menggelar maha karya akses wifi poin bertepatan dengan pencanangan Indonesia digital network pada 2013 ini. Jaringan akses wifi gratis kualitas hebat diharapkan sudah menjangkau seluruh pelosok warga Indonesia.
Kota Balikpapan menjadi prioritas mengingat statusnya kini yang jadi gerbang masuk Pulau Kalimantan. Telkom sudah membangun 700 akses wifi yang ditempatkan di kawasan public masyarakat.
“Bahkan nantinya akses wifi internet juga lewat rumah warga,” papar Manager Umum PT Telkom Wilayah Kaltim dan Kalsel, Subandrio.
Subandrio mengatakan sarana prasarana jaringan internet punya peran penting dalam pertumbuhan perekonomian suatu kota. Era dunia global memang mengharuskan setiap pelaku usaha mengusai perkembangan teknologi informasi. Pertumbuhan teknologi internet semakin laju ditandai peningkatan pengguna teknologi telpon pintar sekarang ini.
Hingga kini, Subandrio mengungkapkan adanya pemasangan koneksi internet di 125 sekolah mulai tingkat SD sampai Perguruan Tinggi, kawasan taman digital, kawasan perumahan digital, kawasan tempat belanja digital serta tempat belajar internet (Broadband Learning Center) di Balikpapan.
“Kami punya program IndiSchool untuk meningkatkan proses belajar mengajar para siswa. Para siswa atapun guru bisa mendapatkan akses internet kecepatan tinggi dengan mudah dengan harga yang terjangkau,” paparnya.
Badan Pusat Statistik Balikpapan mengamini integrasi sektor komunikasi punya pengaruh penting dalam perkembangan pertumbuhan kota berjargon ‘Beriman’ ini. Tercatat adanya produk domestic regional bruto (PDRB) Balikpapan sebesar Rp 47 triliun yang dipengaruhi pertumbuhan sector jasa komunikasi senilai Rp 585 miliar pada tahun 2012 lalu.
“Nilai tambah jasa komunikasi pada PDRB kota Balikpapan adalah sebesar Rp 585 miliar pada 2012 lalu. Ini pengaruhnya penting dengan menempati peringkat ke empat sector penting di Balikpapan dibawah industry pengolahan, bangunan dan perdagangan,” kata Kepala BPS Balikpapan, Syahruni.
Sehingga wajar bila kota berpenduduk sebanyak 600 ribu jiwa ini menempati peringkat ke 4 pendapatan perkapita Kalimantan Timur dibawah Bontang (Rp 369 juta/tahun), Kutai Kartanegara (Rp 157 juta/tahun), Kutai Timur (Rp 133 juta/tahun) dan Balikpapan (Rp 78 juta/tahun). Pendapatan perkapita warga Balikpapan juga terpengaruh besaran penduduknya yang mendominasi total masyarakat Kalimantan Timur.
Sebagai kota metropolitan di Kalimantan, Syahruni berpendapat Balikpapan sangat prospektif dalam pertumbuhan industry komunikasi di Indonesia. Kemajuan teknologi gadget sudah menjadi kebutuhan dalam menunjang rutinitas kerja, pendidikan, komunikasi hingga gaya hidup masyarakatnya.
“Pengaruhnya hingga 11,99 persen dari total prosentase PDRB Balikpapan. Hampir semua orang memanfaatkan fasilitas telpon pintar,” ungkapnya.
Layanan jasa komunikasi data ini yang jadi tantangan para provider untuk terus meningkatkan kualitasnya. Pertumbuhan jumlah penggunanya terkadang belum mampu teratasi dengan layanan broadband ditawarkan masing masing perusahaan komunikasi.
“Seperti ibaratnya kendi yang saluran airnya kecil namun dikonsumsi banyak orang sehingga layananannya terganggu. Kantor kami sendiri sering kesulitan dalam mengirimkan data saat jam jam sibuk pukul 09.00 hingga 16.00 Wita. Staf harus mengirimkan data pada malam hari,” tuturnya.