“Pesawat mengalami overrun saat mendarat. Seharusnya sebelum sampai ujung landasan pesawat berputar dan masuk taxiway hingga ke apron,” sambung Indarto, Senin (12/3).
Setelah dua jam bandara dibuka kembali untuk kedatangan dan keberangkatan dengan menggunakan panjang landasan 2.040 meter dari 2.500 landasan normal. Pesawat Garuda Indonesia GA 515 tujuan Jakarta menjadi yang pertama berangkat setelah landasan dibuka kembali pukul 13.30 WITA. GA 515 terbang pukul 14.06, disusul Lion Air juga tujuan Jakarta pukul 14.17.
Karena kejadiannya di ujung landasan, meski pesawat bernomor registrasi PK-YVE ini juga belum boleh dikutak-katik hingga diizinkan oleh pejabat Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), panjang landasan yang tersisa dianggap cukup untuk pendaratan maupun lepas landas dengan aman.
Airbus 320 Batavia Air bernomor penerbangan Y 2911 tersebut mengangkut 176 penumpang, yaitu 170 orang dewasa dan 6 bayi. Mereka semua turis asal Cina. Sebelumnya pesawat terbang dari Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali dengan tujuan Bandara Internasional Xiaoshan, Hangzhou, Cina.
Pesawat diterbangkan Captain Pilot Didi Sambodo dan copilot Muhammad Farin dengan kru udara 8 orang. Pesawat mendarat di Sepinggan untuk transit mengisi bahan bakar dan imigrasi.
Para penumpang sementara diungsikan di ruang keberangkatan internasional Bandara Sepinggan. Mereka sempat mengeluh karena ketiadaan informasi, air, dan makanan yang segera disediakan oleh Batavia Air.
“Nobody to explain what happen and what they are going to do meanwhile there are no food, no water,” kata Ting Ting, salah seorang penumpang.
Pihak Batavia Air sendiri seolah menutup diri. Semua saluran informasi yang bisa digunakan untuk meminta konfirmasi tidak ditanggapi. Fenny, Distrik Manajer Batavia Air Balikpapan yang coba dihubungi para jurnalis lewat telepon genggamnya, misalnya, membiarkan teleponnya tidak terangkat.
Kejadian serupa sudah berulang empat kali di Bandara Sepinggan, juga di lokasi yang sama persis. Bagi Batavia, ini adalah kejadian yang kedua. Dua lainnya dialami Garuda Indonesia dan Lion Air.
Pesawat Lion Air terperosok di ujung landasan itu dalam cuaca buruk, hujan dan angin kencang Minggu 20/10. Sama dengan kejadian ini, tidak ada korban dari kejadian tersebut.
PENERBANGAN DIALIHKAN
Selama dua jam bandara ditutup, sejumlah penerbangan yang semestinya mendarat di Bandara Sepinggan pun dialihkan. Satu pesawat Lion Air dari Jakarta dan dua dari Surabaya harus mendarat di Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin. Begitu pula dengan satu Batavia Air dari Surabaya. Satu pesawat lagi, yaitu Sriwijaya Air SC 165 yang terbang dari Tarakan, harus kembali ke Bandara Juwata di Tarakan tersebut.
Bagi pesawat-pesawat yang akan terbang, terjadi penundaan. Dilaporkan Humas Angkasa Pura I Abdullah Husin, terjadi 12 penundaan untuk tiga flight Lion Air tujuan Jakarta dan Surabaya, 2 flight ke Berau dari Batavia Air, 2 flight ke Jakarta Garuda Indonesia, 2 penerbangan ke Palu dari Sriwijaya Air, satu flight Indonesia Air Transport (IAT), penerbangan carter PT Badak NGL tujuan Bontang, satu flight Airfast tujuan Tanjung Bara, Sangatta, dan Susi Air ke Samarinda.