Balikpapan Waspadai Penyebaran Flu Burung

Pemkot Balikpapan

Pemkot Balikpapan

Balikpapan –

Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur mewaspadai penyebaran flu burung atau H5N1. Tahun lalu, virus flu burung ditemukan merebak hingga ke Balikpapan. Ada beberapa titik yang kini diwaspadai khususnya daerah padat penduduk yang, memelihara unggas.

“Perlu saya sampaikan kepada masyarakat untuk melakukan pemeliharaan ternak khususnya unggas, supaya menjaga kesehatan hewan itu terutama, harus dikandang tidak dilepaskan begitu saja,” kata Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPKP) Kota Balikpapan Chaidar Chairulsyah, Minggu (21/4).

Chaidar mengungkapkan, kenapa Balikpapan sempat terkena wabah flu burung, karena banyak masyarakat yang memelihara unggas, khususnya ayam, tidak dikandangkan, tapi justru dibiarkan bebas berkeliaran.

“Kenapa kemarin itu kita ada mewabah, itu karena sebagaian besar banyak masyarakat kita yang memelihara ayam baik untuk kepentingan dia sendiri atau peningkatan ekonomi, itu ayam nya tidak di kandangkan, jadi dilepas kan begitu saja,” ucapnya.

Menurutnya, yang paling diwaspadai, jika ayam dibiarkan bebas berkeliaran, karena melalui kotorannya akan lebih cepat menularkan. Karenanya Chaidar, meminta masyarakat agar mengkandangkan ayamnya, tidak dibiarkan berkeliaran.

“Itu yang kita khawatirkan karena kenapa? karena kotorannya yang dia buang itu akan cepat menularkan kepada ayam yang lain, tapi kalau dia dikandangkan, tentunya ayam yang dikandangkan tadi, dia tidak akan menularkan, terkontaminasi langsung kotoran-koran ayam yang sudah memiliki penyakit , itu yang kita takut,” terangnya.

Disamping menghimbau ke masyarakat, DPKP Balikpapan juga melakukan survey land  secara periodik, khususnya ke wilayah-wilayah yang dianggap rawan penyebaran flu burung. Khususnya rumah warga yang memelihara ayam.

“Kita tidak melakukan sweping, karena ada di tim kita melakukan laporan survey land, jadi survey land itu secara periodek kita datang ke daerah-daerah , dimana daerah-daearh yang kita anggap bisa merebak flu burung, karena banyak terdapat jenis unggas yang diusahakan masyarakat,” bebernya.

Pencegahan lain yang dilakukan, yakni mencegah unggas yang masuk melalui transportasi antar daerah.“Kita juga melakukan pencegahan lewat, transportasi antar daerah, seperti yang pernah terjadi di Balikpapan dulu, karena ayam-ayamnya berasal dari interland, termasuk provinsi, karena banyak dibawa dari sana, karena itu yang kita jaga dari sudut karantina nya,” tukasnya.

Sementara mengenai  wabah H7N9, yang kini sedang menyebar di Cina, Pemerintah Pusat sudah mengeluarkan instruksi kepada karantina . “Agar pihak karantina bener-benar bisa menjaga baik hewan maupun asal hewan yang masuk ke Indonesia harus benar-benar terdeteksi, sampai saat ini belum ada penularan H7N9,” tuturnya.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *